23 Oktober, 2009

Sangkal Putung? Yes!

Beberapa hari yang lalu Allah memberikan bahan pelajaran yang sangat berharga bagiku. Karena hal yang sangat sepele, saya jatuh kemudian kaki terkilir. Rupanya ada persendian yang sedikit bergeser yang menimbulkan rasa sakit yang sangat. Mula-mula aku tidak menyadari hal tersebut. Kusangka keseleo otot biasa dan dengan sedikit gosokan minyak tawon plus urutan pelan akan segera sembuh. Tapi, ternyata tidak. Bahkan sakitnya makin menjadi. Akhirnya aku menyadari ada tonjolan yang tidak wajar sebagaimana kalau kaki bengkak karena keseleo.

Khawatir ada tulang yang retak, akhirnya akupun pergi ke suatu laboratorium klinis untuk foto rontgen. Alhamdulillah, hasilnya tidak ada yang retak. Maka aku mengambil keputusan untuk menggunakan jasa sangkal putung. Sangkal putung adalah salah satu metode tradisional yang cukup masyhur di Jawa untuk membetulkan dan merawat orang yang mengalami patah tulang atau sendi lepas. Datanglah sang tukang sangkal putung yang memang sudah kukenal orangnya ke rumah. Setelah memeriksa sesaat kakiku yang sudah bengkak, ia memberikan beberapa penjelasan tentang kondisi kakiku.

Karena penggunaan istilah yang berbeda dengan bahasa yang saya pahami, saya harus menanyakan secara mendetail apa yang ia maksudkan. Maklumlah, ini pertama kalinya saya melihat seorang sangkal putung menjalankan aksinya. Dan, itu langsung terhadap diriku sendiri. Ternyata apa yang ia maksudkan itu sama dengan gambaran yang kuperoleh dari hasil rontgen. Akhirnya aku menyiapkan diri untuk mulai menjalani terapi. Aku sudah membayangkan itu akan sakit sekali. Ternyata, memang sakit sekali. Tapi aku sudah menyerahkan seluruh kepercayaanku padanya, karena aku sudah meniatkan usahaku menyembuhkan diri ini sebagai ibadah. Subhanallah! tidak beberapa lama rasa sakit itu mulai berkurang. Terutama setelah sang sangkal putung melakukan beberapa pijatan di bagian kakiku sebelah kiri yang tidak mengalami masalah.

Perkara pijatan di sisi kaki yang tidak sakit sebenarnya membuat aku agak bertanya-tanya. Itu adalah sesuatu yang awalnya tidak aku pahami kemungkinan hubungannya. Setelah aku renungkan, aku sedikit memahami kemungkinannya. Sangat mungkin bagian yang ia pijat itu berhubungan dengan syaraf ke otak yang mengatur rasa sakit. Saya tidak tahu bagaimana meknisme kerjanya sehingga rangsangan berupa pijatan (yang terasa cukup sakit itu) di kaki kiri yang tidak apa-apa dapat mengurangi rasa sakit pada kaki kanan yang bermasalah. Tapi kesadaran baru muncul bahwa ternyata pusat rasa sakit itu bukan pada organ yang bermasalah, tapi di otaklah tempatnya. Ini mengoreksi pendapatku pada paragraf sebelumnya bahwa pusat rasa sakit itu terletak pada organ yang bermasalah. Sayang sekali tidak sempat kutanyakan ini pada sang sangkal putung karena hal ini baru terpikir setelah orangnya pulang.

Mungkin karena kecapekan menahan rasa sakit seharian dan rasa sakitnya itu sendiri sudah berkurang saya dengan cepat tidur. Menjelang subuh, saya terbangun dan ingin buang air. Saya coba untuk berjalan menuju kamar kecil. Subhanallah! saya bisa tertatih berjalan ke toilet. Padahal kemarinnya, untuk dudukpun harus meringis menahan sakit karena kaki yang bermasalah tidak bisa diajak ke posisi tegak. Dan sekarang, 2 hari setelah diterapi sangkal putung, keadaan kakiku semakin baik. Hari ini saya sudah pergi ke kantor, meski sebentar. Saya juga sudah bisa ikut sholat Jumat di masjid, meski harus bawa kursi plastik karena belum bisa duduk di bawah dan tahiyat. Alhamdulillah...

Tahukah anda sang sangkal putung tersebut? Ahhhh... ia belajar pengetahuan dan ketrampilan dari ayahnya. Ayahnya belajar dari ayahnya - kakek sang sangkal putung tersebut. Begitu katanya seterusnya. Jadi itu adalah ilmu turun temurun. Ia tidak pernah mengenyam bangku kuliah. Bahkan ia menghindar ketika kutanya SMPnya dimana? (Kutanyakan ini karena jangan-jangan ia dulu satu sekolah dengan saya, bukan karena maksud yang lain). Jangankan belajar teori yang mendalam, bahkan ilmu sangkal putung itu ia pelajari hanya dengan melihat yang dilakukan ayahnya. "Kalau mau belajar, lihat saja le.." begitu ia mengutip nasihat ayahnya saat ia masih kecil sekali. Tapi, ilmu turun-temurunnya itu ternyata, dengan seijin Allah, efektif menyelesaikan masalah tulang kaki saya. Ahhhh... ternyata pengetahuan tradisional kita tidak kalah dengan ilmu orthopedic modern. Terutama dalam hal efektifitas dan biayanya. Saya bisa bayangkan bahwa biaya yang saya keluarkan akan jauh lebih besar kalau saya pergi ke dokter ahli tulang.

Sangkal putung? Yesss...! Ya Allah, terimalah amal saudaraku sang sangkal putung tersebut sebagai ibadah yang Engkau banggakan. Mudahkanlah jalan baginya untuk dapat menolong orang-orang lain yang Engkau uji tulang-tulang tubuh dan ototnya dengan masalah dan rasa sakit. Banyakkanlah rejekiMu kepadanya agar ia dapat menghidupi keluarganya dengan baik dan dapat menolong orang dengan ikhlas. Peliharalah hatinya agar ia hanya berniat menolong orang lain karena hendak mencari ridloMu. Amin.

5 komentar:

  1. wee keren Pak! Selamat ya! Setahu saya, pengobatan-pengobatan tradisional seperti itu atau yang cenderung di anggap "gaib" bisa dijelaskan lo Pak dengan ilmu pengetahuan. Noetic Science namanya. Di bukunya Dan Brown yang baru di bahas.

    Waktu di teliti oleh ilmuwan di suatu ruangan khusus, tangan dari "si dukun" memang memancarkan dan menyalurkan energi ke pasiennya, jadi kelihatan gitu pak.

    O iya pak, sangkal putung nya di mana c, berapa sekali perawatan. Sendi saya juga ada yang kurang pas ini. Kali aja murah...

    BalasHapus
  2. Assalamu'alaikum
    Pak, saya Nashrotun Nisa' jurusan Tarbiyah Semester 7.
    Saya mau memberi tahu alamat blog saya
    ennisa2009.blogspot.com

    BalasHapus
  3. assalamu'alaikum...
    pak,mohon info alamat or nomor telpon sang penolong bapak, saya bminat dg keahliannya, smoga jg bisa nyembuhin famly sy. terimakasih. sy tgu balasannya.
    wassalamu'alaikum

    BalasHapus
  4. juliaoejoto@ymail.comJumat, 09 Maret, 2012

    Assalamualaikum..
    Bpk Wahono Yth,mohon kiranya sy mohon info utk nama,alamat sangkal putung yang pernah menerapi Bapak, sy posisi di Malang,ibu sy 70th sdh 1 thn ini patah pangkal paha, gagal operasi krn pingsan pd saat anestesi, skrg msh blm bisa jalan,smg Allah SWT memberikan semua kebajikan utk Bpk Wahono& kel, amin.. matur nuwun,wasalam
    JUlia : juliaoejoto@ymail.com

    BalasHapus
  5. askum, terima kasih tulisannya smoga menjadikan tambahan pengetahuan dan bermanfaat, amin.

    BalasHapus