23 Agustus, 2009

Belajar pelit

Belajar pelit? di bulan Ramadhan? Ah... masa iya, kan pelit itu sudah menjadi watak kita sehari-hari [ :( ], apa harus belajar lebih pelit lagi? Tapi begitulah. Kenyataannya saya sedang belajar menjadi pelit, dan lebih pelit lagi. Justru di bulan Ramadhan ini saya harus belajar keras untuk lebih pelit.
Dan ternyata, 3 hari puasa ini harus menyadarkan saya bahwa itu hanya mudah teorinya - praktiknya, wuahh mungkin saya nggak melewati kriteria ketuntasan minimal. (Jangan menyangka saya riya dengan pernyataan ini, karena hal ini sungguh menyedihkan saya).

Yang saya maksud pelit di sini adalah pelit dalam urusan waktu. Kalau urusan harta memang dilarang pelit. Sebaliknya urusan waktu kita harus pelit, jangan sampai kita menyia-nyiakan waktu sedetikpun tanpa kita mendapatkan manfaatnya. Karena sang waktu yang telah lewat tak kan pernah kembali lagi. Dalam urusan waktu kita tidak boleh bersikap royal, menghamburkannya untuk hal-hal yang GJ (baca Gak jelas, :P), tidak bermanfaat, dan sia-sia. Bila ada orang yang meminta waktu kita untuk melakukan sesuatu yang tidak berguna, minta maaf sajalah tidak bisa memberikannya.

Banyak pelajaran dan motivasi telah disampaikan kepada kita tentang bagaimana seharusnya mengelola waktu. Ada petunjuk dari Nabi tentang 5 kesempatan sebelum datangnya 5 kesempitan atau pengibaratan waktu dengan pedang. Tapi... yahh begitulah. Dasar saya ini dhoif, petunjuk-petunjuk yang kelihatannya mudah saja itu nggak sukses juga diterapkan. (Mudah-mudahan Allah Ta'ala menolong saya di sisa waktu hidup saya - Amien!). Jadi... yah saya masih harus belajar lebih banyak lagi untuk bisa menggunakan waktu seluruhnya untuk pencapaian the ultimate goal of my life. Semoga sisa hari-hari Ramadhan ini memberi kesempatan untuk itu. Amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar